Sekarang Anda sudah hampir selesai mempelajari komponen lingkungan sosial-ekonomi-budaya. Seharusnya sudah lebih dahulu selesai mempelajari komponen lingkungan fisik-kimia-hayati. Dengan hampir selesainya mempelajari komponen-komponen lingkungan tersebut, sehartusnya Anda sudah mengetahui apa yang sudah Anda ketahui dan sudah mengetahui pula apa yang belum Anda ketahui. Jika benar demikian adanya, Anda mungkin bertanya, tantangan lingkungan seperti apa yang kita hadapi ke depan? Lalu peluang apa yang teredia untuk menghadapi tantangan tersebut? Apa yang perlu Anda lakukan untuk mengetahui apa yang belum Anda ketahui? Tulisan ringkas ini tidak dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, melainkan sekedar untuk mengantarkan Anda mencari tahu sendiri. Jika saja Anda mau membaca, dan belajar memilih dan memilah apa yang Anda perlu baca, Internet menyediakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Selamat Datang
Ilmu Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Undana yang sedang mengambil mata kuliah Ilmu Lingkungan untuk mengikuti perkuliahan dengan metode blended learning dengan cara menyajikan materi kuliah yang dapat diakses secara daring (online). Materi kuliah disajikan secara ringkas disertai dengan tautan ke file PDF yang menyajikan uraian lebih rinci dan tautan ke halaman eksternal yang perlu dijelajah untuk memperkaya materi kuliah. Mahasiswa peserta kuliah diwajibkan untuk melakukan registrasi mengikuti perkuliahan. Mahasiswa peserta kuliah diwajibkan aktif menyampaikan komentar dan pertanyaan pada bagian bawah setiap materi kuliah.
Tuesday, December 10, 2019
Monday, December 9, 2019
14. Mempelajari Kondisi, Mengidentifikasi Permasalahan, dan Melakukan Pengelolaan Komponen Sosial-Ekonomi-Budaya Lingkungan Lahan Kering Kepuluan: Apa yang perlu diprioritaskan?
Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan kering. Dalam hal ini, lahan kering didefinisikan sebagai wilayah dengan indeks keringkaian (aridity index) dalam kisaran 0 sampai 0,65 dan dengan tutupan vegetasi savana (savanna vegetation cover). Tapi NTT merupakan wilayah lahan kering bukan hanya dari segi indeks kerangkaian atau tutupan vegetasi savana. NTT merupakan lahan kering juga dari berbagai aspek sosial-ekonomi-budaya. Aspek sosial-ekonomi budaya apa saja yang mendeterminasi NTT sebagai lahan kering? Permasalahan lingkungan apa yang kemudian timbul dari aspek sosial-ekonomi-budaya tersebut? Dan bagaimana permasalahan lingkungan yang terjadi seharusnya dikelola? Tulisan singkat ini mengantarkan Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, bukan untuk memberikan jawaban.
Saturday, December 7, 2019
13. Melakukan Pengelolaan Lingkungan Sosial-Ekonomi-Budaya: Penanggulangan kemiskinan, pengelolaan kolaboratif sumberdaya alam, dan pemberdayaan masyarakat
Pembangunan telah dilaksanakan sekian lama, tetapi mengapa masih saja ada orang miskin? Katanya Indonesia adalah negara yang kaya sumberdaya alam, tetapi mengapa banyak penduduknya yang miskin? Silahkan periksa data perkembangan persentase penduduk miskin setiap provinsi di Indonesia 2007-2019. Persentase penduduk miskin Indonesia turun dari 12,52% pada 2007 menjadi 9,41% pada 2019, tetapi persentase penduduk miskin NTT justru naik dari 16.41% pada 2007 menjadi 21,09% pada 2019, sedangkan persentase penduduk piskin provinsi tetangga NTB turun dari 30,44% pada 2007 menjadi 14,56% pada 2019. Apa yang menyebabkan NTT begitu tertinggal dalam penanggulangan kemiskinan, bahkan dari provinsi tetangga NTB yang kondisi geografiknya relatif sama?
Sunday, December 1, 2019
12. Mengidentifikaksi Permasalahan Lingkungan Sosial-Ekonomi-Budaya: Kemiskinan, Penguasaan Sumberdaya Alam, dan Marjinalisasi Masyarakat Lokal
Banyak negara kaya sumberdaya alam tetapi penduduk miskinnya banyak. Sebaliknya banyak negara miskin sumberdaya alam tetapi penduduk miskinnya sedikit. Ambil contoh Indonesia, sebuah negara yang kaya sumberdaya alam, tetapi banyak penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Sebaliknya negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Korea, tidak kaya sumberdaya alam, tetapi penduduk miskinnya sedikit atau hampir tidak ada. Bagaimana mungkin, negara yang kaya sumberdaya alam seperti Indonesia mempunyai banyak penduduk miskin? Lalu bagaimana dengan sumberdaya alam yang seharusnya bisa digunakan untuk mengurangi kemiskinan, mengapa bisa lebih banyak dikuasai oleh orang kaya? Materi ini menguraikan secara singkat mengenai kemiskinan, hubungannya dengan penguasaan sumberdaya alam dan marjinalisasi masyarakat lokal.
Thursday, November 21, 2019
11. Lingkungan Sosial-Ekonomi-Budaya (3): Filsafat, Etika, dan Ideologi Lingkungan sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ketika Anda membaca pengumuman "dilarang membuang sampah di sini", pertimbangan apa yang Anda gunakan untuk memutuskan Anda membuang atau batal membuang sampah di tempat itu? Ketika Anda melarang anak-anak mengatapel burung, apa dasar Anda melarangnya atau membiarkannya? Ketika menyaksikan, sekelompok warga membabat hutan alam satu-satunya yang ada di sekitar permukiman, apakah Anda membiarkan saja atau melakukan sesuatu? Apa yang mendasari Anda membiarkan saja atau melakukan sesuatu itu? Banyak lagi pertanyaan-pertanyaan semacam ini dalam kehidupan sehari-hari. Anda tentu saja mempunyai jawaban sendiri-sendiri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Apa yang mendasari Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan itu adalah apa yang akan saya coba antarkan melalui materi kuliah ini. Banyak masalah lingkungan menjadi perdebatan karena perbedaan dalam pandangan yang kemudian menentukan apakah Anda peduli atau acuh saja terhadap permasalahan lingkungan.
Thursday, November 7, 2019
10. Lingkungan Sosial-Ekonomi-Budaya (2): Memahami Aspek Politik, Kebijakan, dan Hukum Lingkungan sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
Semua pernah mendengar istilah politik, bukan? Sejak reformasi 1998, istilah politik merupakan istilah yang tidak lagi hanya menjadi milik kalangan tertentu sebagaimana sebelumnya, melainkan menjadi milik semua. Ketika mendengar istilah politik, yang pertama-tama terbayang mungkin adalah partai politik. Tidak salah, memang, tetapi politik juga bukan hanya milik partai. Politik mencakup hal yang lebih luas daripada sekedar partai politik. Tetapi apa sebenarnya politik itu? Lalu apa kaitannya dengan lingkungan dan ilmu lingkungan sehingga dikenal istilah politik lingkungan? Dan kemudian apa pula itu gerakan lingkungan dan bagaimana kaitannya dengan politik lingkungan? Tulisan ini saya buat untuk mengantarkan kita semua bersama-sama mempelajari apa itu pilitik lingkungan dan gerakan lingkungan, bagaimana satu sama lain, dan mengapa memahami politik dan gerakan lingkungan diperlukan sebagai dasar pengelolaan lingkungan hidup.
Saturday, September 7, 2019
9. Lingkungan Sosial-Ekonomi-Budaya (1): Memahami Aspek Kependudukan sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pada Konferensi Global mengenai Lingkungan Hidup Manusia (UNCHE) yang diselenggarakan di Stockholm, Swedia, pada 1972, Perdana Menteri India pada saat itu, Indira Gandhi, menyampaikan dalam pidatonya, "We do not wish to impoverish the environment any further and yet we cannot for a moment forget the grim poverty of large numbers of people. Are not poverty and need the greatest polluters?" Pesan yang disampaikan oleh PM India sangat jelas, bahwa untuk mengatasi permasalahan lingkungan, bukan hanya kemiskinan yang perlu mendapat prioritas perhatian. Tetapi mengapa permasalahan lingkungan seakan-akan hanya merupakan dosa orang miskin? Pada tulisan ini saya memandu Anda memahami hubungan antara jumlah penduduk, kebutuhan penduduk, dan permasalahan lingkungan dengan terlebih dahulu memahami hubungan antara jumlah penduduk dan kemiskinan.
8. Ujian Tengah Semester
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
7. Kondisi, Permasalahan, dan Pengelolaan Komponen Fisik-Kimia-Hayati Lingkungan Lahan Kering Kepuluan
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
6. Pengelolaan Lingkungan Fisik-Kimiawi-Hayati
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
5. Permasalahan Lingkungan Fisik-Kimiawi-Hayati
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
4. Lingkungan Fisik-Kimia-Hayati (3): Evolusi, Spesiasi, dan Keanekaragaman Hayati
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
3. Lingkungan Fisik-Kimia-Hayati (2): Lahan, Air, Udara, dan Iklim
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
2. Lingkungan Fisik-Kimia-Hayati (1): Materi, Energi, dan Kehidupan
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.
Friday, September 6, 2019
1. Pendahuluan: Lingkungan sebagai Sistem
Ilmu Lingkungan merupakan mata kuliah Program Magister Ilmu Lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan metode blended learning. Selain mengikuti kuliah tatap muka secara luring (offline), mahasiswa juga diwajibkan untuk berinteraksi secara daring (online). Blog ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan dosen pengampu secara daring. Materi pokok bahasan ini diampu dan ditulis oleh Philippi de Rozari untuk mempersiapkan buku ajar yang akan ditulis bersama dengan I Wayan Mudita. Materi disertai dengan tautan (link) ke materi lebih rinci yang disediakan dalam format PDF dan tautan ke situs eksternal. Mahasiswa diwajibkan untuk mengklik setiap tautan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di bagian bawah setiap materi.