Selamat Datang

Ilmu Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Undana yang sedang mengambil mata kuliah Ilmu Lingkungan untuk mengikuti perkuliahan dengan metode blended learning dengan cara menyajikan materi kuliah yang dapat diakses secara daring (online). Materi kuliah disajikan secara ringkas disertai dengan tautan ke file PDF yang menyajikan uraian lebih rinci dan tautan ke halaman eksternal yang perlu dijelajah untuk memperkaya materi kuliah. Mahasiswa peserta kuliah diwajibkan untuk melakukan registrasi mengikuti perkuliahan. Mahasiswa peserta kuliah diwajibkan aktif menyampaikan komentar dan pertanyaan pada bagian bawah setiap materi kuliah.

Tuesday, December 10, 2019

15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan

Sekarang Anda sudah hampir selesai mempelajari komponen lingkungan sosial-ekonomi-budaya. Seharusnya sudah lebih dahulu selesai mempelajari komponen lingkungan fisik-kimia-hayati. Dengan hampir selesainya mempelajari komponen-komponen lingkungan tersebut, sehartusnya Anda sudah mengetahui apa yang sudah Anda ketahui dan sudah mengetahui pula apa yang belum Anda ketahui. Jika benar demikian adanya, Anda mungkin bertanya, tantangan lingkungan seperti apa yang kita hadapi ke depan? Lalu peluang apa yang teredia untuk menghadapi tantangan tersebut? Apa yang perlu Anda lakukan untuk mengetahui apa yang belum Anda ketahui? Tulisan ringkas ini tidak dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, melainkan sekedar untuk mengantarkan Anda mencari tahu sendiri. Jika saja Anda mau membaca, dan belajar memilih dan memilah apa yang Anda perlu baca, Internet menyediakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

15.1. MATERI KULIAH

15.1.1. Membaca Materi Kuliah
Di antara berbagai permasalahan lingkungan, perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global mungkin merupakan permasalahan lingkungan paling menakutkan yang sedang dihadapi oleh manusia di seluruh dunia saat ini. Tetapi mengapa kemudian ada orang yang menolak bahwa perubahan iklim memang benar-benar terjadi? Jika orang yang menolak hanya orang-orang biasa mungkin tidak terlalu mengherankan, tetapi yang menolak adalah seorang mantan presiden negara adikuasa, Donald Trump, ketika masih berkuasa sebagai presiden. Lalu, setiap kali akan dilakukan pemiliihan presiden di Indonesia, adakah pasangan calon presiden dan wakil presiiden yang pernah menyebut perubahan iklim dalam visi dan misi mereka? Juga, adakah calon anggota dewan (DPR dan DPRD), yang mengangkat isu perubahan iklik, dan isu-isu lingkungan hidup lainnya, dalam kampanye mereka? Apapun jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, Anda perlu mengingat bahwa seberapapun pengetahuan Anda mengenai aspek fisik--kimia-hayati lingkungan hidup, tanpa memahami permasalahan aspek sosial-ekonomi-budayanya, pengetahuan Anda tidak akan mengubah apa-apa. Namun sebelum melanjutkan membahas mengenai tantangan aspek sosial-ekonomi-budaya yang kita hadapi berkaitan dengan perubahan iklim, Annda memang terlebih dahulu perlu memahami aspek fisik-kimia-hayati mengenai apa itu perubahan iklim dan pemanasan global serta kaitan antara keduanya.

Mengingat perubahan iklim merupakan isu lingkungan yang begitu penting secara global maka PBB membentuk badan khusus untuk menyediakan data objektif yang diperlukan untuk memahami basis ilmiah dari risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, dampak yang ditimbulkannya, dan tanggapan yang dapat dilakukan, yaitu Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC). Badan ini bertugas antara lain menghasilkan laporan penilaian (Assessment Report, AR, sebelumnya AR5 Synthesis Report: Climate Change 2014, AR5 Climate Change 2013: The Scientific Basis, AR5 Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability, dan AR5 Climate Change 2014: Mitigation of Climate Change), laporan khusus (Special Report SR, terakhir SR Global Warming of 1.5oC 2018, SR Climate Change and Land 2019, dan SR the Ocean and Cryosphere in a Changing Climate 2019), dan laporan metodologi (Methodology Report, terakhir Refinement to the 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories). Laporan penilaian termutakhir adalah Assessment Report 6 (AR6), silahkan klik tautan masing-masing pada halaman Assessment Report 6 IPCC. Laporan IPCC merupakan basis negosiasi dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

UNFCCC merupakan badan PBB yang bertugas menyelenggarakan Conference of the Parties (COP) sebagai badan pengambil keputusan tertinggi untuk menghasilkan konvensi, protokol, dan kesepakatan mengenai perubahan iklim. Sebagai sebuah badan, UNFCCC mempunyai sekretariat, badan subsider, dan kelompok kerja "add hoc", selain juga terhubung dengan badan PBB lain yang memberikan dukungan tertentu sebagaimana misalnya IPCC dan UNEP (Gambar 15.1). Untuk memperoleh informasi mengenai struktur organisasi UNFCC dan kaitannya dengan badan-badan lain, silahkan unduh dan baca Fiduciary finance ≠ stakeholder management: a reply to Cadman's governance theory. Tugas utama UNFCCC adalah menyelenggarakan COP, mulai dari COP-3 Kyoto pada 1997, COP-26 Glasgow pada 2021, COP 27 Sharm El-Sheikh, Mesir, pada 6-20 November 2022, dan dan termutakhir COP 28 Dubai, United Arab Emirates, pada 30 November-12 Desember 2023 (kunjungai Daftar COP). Secara nasional, pengendalian perubahan iklim di Indonesia dilakukan  oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan IklimKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan menyediakan informasi mengenai perubahan iklim dan penangannya melalui situs Knowledge Centre Perubahan Iklim

Gambar 15.1
Struktur Organisasi UNFCCC

Untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap berbagai komponen lingkungan hidup, silahkan unduh dan pelajari AR6 Climate Change 2022: Impacts, Adaptation, and Vulnerability atau ringkasannya, Climate Change 2023: AR6 Synthesis Report. Dokumen tersebut melaporkan perubahan atmosfer, lautan, kryosfer, dan permukaan laut yang selama ini telah terjadi dan menganalisis faktor penyebabnya yang mencakup tekanan radiatif alami dan buatan manusia serta kegiatan manusia yang mempengaruhi emisi gas rumah kaca. Berdasarkan atas perubahan yang terjadi dan analisis terhadap faktor penyebabnya kemudian ditentukan sejauh mana perubahan yang terjadi memang terjadi secara alami dan sejauh mana terjadi karena aktivitas manusia dan kemudian atas dasar itu ditentukan dampak yang selama ini terjadi benar-benar karena perubahan iklim. Selanjutnya diprediksi bagaimana arah perubahan iklim pada waktu-waktu yang akan datang, sebesar apa risikonya, apa dampak yang akan ditimbulkannya, serta bagaimana cara menyiapkan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi yang diperlukan. Setelah mengunduh dan membaca, silahkan coba tentukan, apa dampak perubahan iklim terhadap berbagai komponen lingkungan dan bagaimana kerentanan komponen masing-masing. Sebagai mahasiswa ilmu lingkungan Anda perlu membaca dokumen ini agar jangan sampai begitu saja mengatakan terjadi perubahan iklim, mengingat iklim memang merupakan fenomena alami yang selalu berubah.

Berbagai langkah mitigasi pemanasan global diuraikan dalam AR6 Climate Change 2022: Mitigation of Climate Change. Antara lain, dokumen tersebut menyoroti semakin kompleksnya kelembagaan internasional, regional, dan nasional yang yang terlibat dalam kesepakatan mengenai mitigasi perubahan iklim. Dalam skema UNFCCC, langkah mitigasi diatur melalui Protokol Kyoto (1997) dan kesepakatan-kesepakatan lanjutannya. Protokol Kyoto  mengatur mitigasi perubahan iklim melalui:
Untuk menyetarakan berbagai jenis gas rumah kaca dengan karbondioksida sehingga menghasilkan satuan tCO2e, e=equivalent, digunakan potensi pemanasan global (global warming potential, GWP) tiap-tiap jenis gas rumah kaca. Pada saat ditandatangani pada 1997, Protokol Kyoto sebenarnya belum mengatur mitigasi perubahan iklim yang berkaitan dengan penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan (LULUCF), melainkan baru disepakati dalam Kesepakatan Marrakech (Marrakech Accord, 2001).

Perdagangan emisi (emission trading) atau perdagangan emisi karbon (carbon emission trading) atau perdagangan carbon (carbon trading) merupakan satu di antara berbagai mekanisme pemerintah dan antar-pemerintah yang digunakan untuk melakukan mitigasi perubahan iklim (climate change mitigation) melalui pendekatan perubahan cara penggunaan (encouraging use changes). Perdagangan emisi terdiri atas sistem cap-and-trade dan sistem ofset karbon (carbon offset):
  • Pada sistem cup-and-trade, pemerintah memberikan jatah (cap) emisi sejumlah tCO2e tertentu kepada setiap perusahaan, yang besarnya diturunkan dari tahun ke tahun. Bila melepaskan emisi kurang dari yang dijatahkan maka perusahaan tersebut dapat menjual sejumlah tCO2e kekurangannya atau sebaliknya, bila melepaskan emisi lebih dari yang dijatahkan maka perusahaan tersebut harus membeli sejumlah tCO2e kelebihannya supaya impas dengan jatah yang sudah dialokasikan. Proses menjual dan membeli berlangsung melalui mekanisme perdagangan (trade). 
  • Pada sistem ofset karbon, untuk mengurangi kelebihan dari jatah yang diberikan oleh pemerintah, perusahaan harus melaksanakan projek di tempat lain, atau sering disebut di luar 'empat tembok' perusahaan. JI dan CDM sebenarnya merupakan bentuk dari sistem ofset karbon; projek JI dilaksanakan secara bekerja sama di dalam negara-negara Lampiran I, sedangkan projek CDM harus dilaksanakan di negara-negara di luar negara-negara Lampiran I. 
Selain melalui mekanisme perdagangan karbon, mekanisme lain yang juga digunakan dalam pendekatan pemerintah dan antar-pemerintah adalah pajak emisi, subsidi, dan investasi. Untuk lebih memahami perdagangan emisi, silahkan unduh dan pelajari Carbon Trading: How it works and why it is controversial.

Pada awalnya, kegiatan yang berkaitan dengan penggunnaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan (LULUCF) tidak masuk dalam skema CDM. Namun proposal dengan judul Reducing Emissions from Deforestation in Developing Countries diajukan dan dibahas pertama kali pada COP-11 di Montreal pada 2005. Agenda yang sama dibahas kembali pada COP-13 di Bali pada 2007 yang antara lain menyepakati Bali Action Plan yang di dalamnya disebutkan tujuan konservasi stok karbon hutan, pengelolaan hutan secara berkelanjutan, dan peningkatan kemampuan hutan untuk menyimpan karbon yang kemudian dikenal sebagai REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Selanjutnya pada COP-14 di Poznan, Polandia, disepakati REDD+, tanda + menyatakan "peranan konservasi, pengelolaan hutan secara berkelanjutan, dan peningkatan stok karbon hutan di negara-negara sedang berkembang". Pada COP-15 di Kopenhagen pada 2009 diputuskan REDD+ sebagai skema CDM yang implementasinya dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari penyiapan strategi nasional atau rencana aksi, kebijakan dan dasar hukum, serta pengembangan kapasitas, dilanjutkan dengan implementasi kebijakan nasional dan dasar hukumnya serta strategi dan rencana aksi yang dapat diikuti dengan penguatan kapasitas, pengembangan dan alih teknologi serta kegiatan demonstrasi lapangan, dan baru kemudian dikembangkan kegiatan penerapan yang dapat diukur, dilaporkan, dan diverifikasi. Pada COP-16 di Cancun, Mexico, pada 2010 disepakati panduan bagi organisasi dan negara yang membantu penyiapan implementasi REDD+ dan dibentuk Green Climate Fund. Pada COP-17 di Durban, Afrika Selatan, pada 2017 disepakati komitmen kedua terhadap Protokol Kyoto pasca-2012, dengan memasukkan secara penuh mekanisme JI dan CDM ke dalam REDD+ (dikenal sebagai REDD++). Informasi mengenai REDD dan REDD+ dapat diperoleh dari The REDD DeskREDD MonitorCode REDDREDD+ Web PlatformREDD+ Forest IndustriesREDD+ IIED, dan Forest Carbon.

Terlepas dari niat baik yang mendasari perdagangan emisi pada umumnya, serta REDD dan REDD+ pada khususnya, skema mitigasi perubahan iklim tersebut ternyata tidak bebas dari kritik. Kritik timbul tentu bukan karena tanpa sebab:
  • Perdagangan karbon antara lain memungkinkan negara penyebab masalah perubahan iklim dapat terus memupuk keuntungan sebesar-besarnya sambil terus mengeluarkan emisi semaunya, sepanjang dapat membeli kredit karbon dengan harga terjangkau, sehingga dipandang sebagai sebuah bentuk kolonialisme baru yang disebut kapitalisme hijau (green capitalism). 
  • Skema ofset karbon dengan membeli kredit karbon dengan melaksanakan projek di negara-negara sedang berkembang dilakukan dengan memanfaatkan ongkos tenaga kerja yang murah sehingga perdagangan karbon potensial menimbulkan penindasan perburuhan. 
  • Perdagangan emisi karbon juga rawan untuk disalahgunakan sebagai cara pencucian uang (money laundering). 
  • Perusahaan di negara-negara sedang berkembang memanfaatkan perdagangan emisi tersebut dengan memproduksi emisi secara sengaja untuk dijual kepada pembeli di negara-negara maju. 
  • REDD dan REDD+ berpotensi mendorong perubahan hutan alami menjadi hutan perkebunan dan mengabaikan hak-hak masyarakat tradisional atas kawasan hutan. 
Berbagai kritik mengenai perdagangan emisi pada umumnya maupun REDD dan REDD+ pada khususnya dapat disimak dari Carbon Trade Watch, sedangkan kritik khusus mengenai REDD dan REDD+ dapat disimak dari REDD MonitorFERN, dan Forest People Programme. Untuk kasus Indonesia, silahkan unduh buku akses terbuka: (1) The context of REDD+ in Indonesia: Drivers, agents and institutions dan (2) Political Ecology of REDD+ in Indonesia: Agrarian conflicts and forest carbon serta artikel jurnal ilmiah akses terbuka: Challenges for REDD+ in Indonesia: a case study of three project sites. Selebihnya, silahkan simak video berjudul The Carbon Cowboy berikut ini.


Lalu, kalau perubahan iklim memang sedemikian genting, mengapa kita masih saja terus berdebat? Kalau menghadapi permasalahan lingkungan yang sedemikian genting saja kita masih juga berdebat, bagaimana dengan menghadapi permasalahan lingkungan lainnya? Professor Mike Hulme melalui bukunya Why we disagree about climate change: Understanding controversy, inaction and opportunity (format EPUB, silahkan unduh dan ubah format ke PDF secara daring) menjelaskan bahwa perdebatan terjadi karena perubahan iklim bukan hanya mengenai hal-hal teknis, melainkan mengenai tantangan mengenai menginterpretasikan hubungan (climate change is not a technical issue but a challenge to reinterpret relationships). Ketidaksepakatan terhadap perubahan iklim menunjukkan tatanan yang lebih dalam mengenai perbedaan, kreativitas, dan konflik dalam sejarah manusia --perbedaan dalam sikap menghadapi risiko, teknologi, dan kehidupan; perbedaan dalam etika, ideologi, dan politik; perbedaan sejarah masa lampau dan visi mengenai masa depan. Oleh karena itu, perubahan iklim tidak hanya mengubah dunia secara fisik, tetapi juga mengubah dunia sosial-budaya kita karena manusia bukanlah semata-mata objek material dan perubahan iklim juga bukan semata-mata perubahan lingkungan fisik-kimia-hayati. Silahkan menggunakan materi kuliah 9, 10, dan 11 sebagai dasar untuk memahami, mengapa perubahan iklim menjadi isu lingkungan yang paling diperdebatkan. Berdebat tentu saja diperlukan, tetapi kita juga perlu menghadapi perubahan iklim sebagai sumberdaya imajinatif yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun identitas dan kegiatan masing-masing maupun secara kolektif.

Perdebatan memang tidak terhindarkan, tetapi berdebat terus menerus tidak akan pernah bisa mengurangi permasalahan yang kita hadapi. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, Anda perlu melakukan sesuatu yang nyata. Sebagai mahasiswa lingkungan mungkin Anda dapat menggalang dukungan di lingkungan masing-masing untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil. Anda mungkin bisa menggalang gerakan menanam pohon sebagai tindakan nyata tanpa harus menunggu projek REDD atau REDD+. Yang jelas, sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, Anda perlu melakukan penelitian tesis. Jika Anda memang peduli lingkungan, mengapa Anda tidak memilih topik penelitian yang terkait langsung dengan upaya mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya lingkungan lahan kering kepulauan? Perubahan iklim yang saya uraikan di sini hanyalah satu dari sekian banyak tantangan lingkungan yang kita hadapi di lahan kering kepulauan, terdapat masih banyak lagi tantangan lainnya. Setelah membaca tulisan ini, cobalah cari, tantangan lingkungan lainnya apa saja yang kita hadapi di lingkungan lahan kering kepulauan. Kemudian coba tentukan, apakah ada peluang untuk menghadapi tantangan tersebut. Selanjutnya, coba pikirkan mulai dari sekarang, penelitian tesis dengan topik apa yang perlu Anda lakukan nanti sebagai wujud kepedulian Anda dalam ikut mengatasi tantangan lingkungan yang kita hadapi di lingkungan lahan kering kepulauan. Silahkan mendiskusikan hal ini di dalam kotak komentar di sebelah bawah tulisan ini.

15.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka yang juga memberikan tautan ke perpustakaan digital Environmental Science Library. Silahkan memilih dan mengunduh buku teks dari perpustakaan digital tersebut dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Semua pustaka pada perpustakaan digital ini dapat diunduh secara gratis.

15.2. TUGAS KULIAH KULIAH

15.2.1. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Sebagai mahasiswa milenial, setiap mahasiswa tentu mempunyai akun media sosial untuk tujuan menampilkan diri. Gunakan media sosial masing-masing juga untuk tujuan belajar dengan cara membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah. Pembagian blog mata kuliah dan materi kuliah dilakukan selambat-lambatnya pada Senin, 18 Desember 2023 pukul 24.00 WITACatat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosial masing-masing untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa juga wajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat mengikuti ujian tengah semester.

15.2.2. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Sampaikan minimal satu komentar dan/atau pertanyaan singkat mengenai materi kuliah ini dengan mengerikkan di dalam kotak Masukkan komentar Anda ... yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini dan kemudian tanggapi minimal dua komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya selambat-lambatnya sampai pada Senin, 18 Desember 2023 pukul 24.00 WITA. Pastikan bahwa komentar yang Anda sampaikan benar-benar berkaitan dengan materi kuliah ini dan tidak sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Komentar dan/atau pertanyaan yang tidak berkaitan dengan materi ini atau yang sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lain akan diperlakukan sebagai tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan. Mahasiswa yang tidak menyampaikan tidak akan memperoleh nilai softskill mengenai materi kuliah ini.

15.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Salah satu cara untuk menyerap emisi karbon ke atmosfer adalah menanam pohon untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan. Namun untuk kawasan hutan di lahan kering sebagaimana di Nusa Tenggara Timur, melakukan rehabilitasi lahan dan hutan memerlukan jenis tumbuhan khusus yang mampu bertahan dalam kondisi kering dan setelah tumbuh mampu memperbanyak diri dengan cepat. Jenis-jenis tumbuhan yang memenuhi kriteria ini disebut jenis kerangka (framework species) atau vegetasi kerangka (framework vegetation). Selain memenuhi kriteria tersebut di atas, jenis-jenis kerangka juga harus mampu memenuhi sejumlah kriteria lainnya, sebagaimana diuraikan dalam buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013). Di antara berbagai jenis tumbuhan yang sudah pernah diuji coba, beberapa jenis Ficus, jenis-jenis yang juga terdapat di Nusa Tenggara Timur, termasuk dalam kategori jenis kerangka. Namun dalam praktik rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, jenis-jenis Ficus tidak pernah digunakan, melainkan digunakan jenis-jenis tumbuhan asal luar daerah, terutama jenis-jenis penghasil kayu bahan bangunan seperti angsana, gmelina, johar, mahoni, sonokeling, dan jenis-jenis akasia (Acacia spp.). Padahal, hasil penelitian mutakhir, antara lain senagaimana yang dilakukan oleh Kuaraksa & Elliott (2012), Betts (2013), dan Perez et al. (2018)  menunjukkan bahwa untuk rehabilitasi hutan dan lahan di lahan kering, penggunaan jenis-jenis kerangka memberikan keberhasilan yang lebih tinggi, bukan hanya dalam menghutankan lahan yang gundul, melainkan juga memulihkan mata air yang mengering dan menyediakan pakan bagi margasatwa.

Untuk melaksanakan pembelajaran kasus, silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam Laporan Mengikuti Perkuliahan:
  1. Silahkan unduh dan baca buku Why we disagree about climate change: Understanding controversy, inaction and opportunity. Setelah membaca buku tersebut, silahkan menjelaskan hubungan seperti apa yang menentukan mengapa kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur telah dan masih terus dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka (framework species).
  2. Setelah mempelajari jenis-jenis Ficus dan mempelajari materi kuliah mengenai perubahan iklim ini, uraiakan satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melakukan: (1) mitigasi perubahan iklim dan (2) adaptasi perubahan iklim.
  3. Setelah membaca buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka dan kemudian berdasarkan persyaratan tersebut, jelaskan bagaimana jenis-jenis Ficus yang telah Anda pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, dapat memenuhi persyaratan tersebut.
  4. Lakukan pengamatan kembali sebagaimana yang sudah Anda lakukan pada Latihan Pembelajaran Kasus Materi Kuliah 14, lalu laporkan data hasil pengamatan kedua yang telah Anda lakukan (hitung berapa stek yang Anda bibitkan untuk setiap jenis, dan hitung berapa stek yang tumbuh dari seluruh stek yang Anda bibitkan sejak 2 minggu lalu untuk setiap jenis Ficus).
  5. Setelah mempelajari materi kuliah ilmu lingkungan dari materi kuliah 9 sampai materi kuliah 15 ini, dan dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan S1 masing-masing, silahkan coba memikirkan dan menyampaikan topik penelitian yang akan Anda lakukan untuk menyusun tesis nanti.
14.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan kuliah, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga mengerjakan quiz, menandatangani daftar hadir, dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan di bawah ini.
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Rabu, 13 Desember 2023 pukul 24.00 WITA dan kemudian memeriksa daftar hadir yang sudah ditandatangani,
  2. Memasukkan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Senin, 18 Desember 2023 pukul 24.00 WITA dan kemudian memeriksa laporan yang telah dimasukkan.
untuk menunjukkan bahwa Anda telah melaksanakan kuliah materi kuliah ini. Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.
*****
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 22 November 2019, direvisi pertama kali pada 30 November 2020, direvisi terakhir kali pada 7 Desember 2023

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

101 comments:

  1. Menurut saya sangat betul Salah satu permasalahan lingkungan saat ini adalah Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari praktek manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.

    Misalnya saja kayak sekarang ini. menurut Prakiraan seharusnya Kota kupang saat ini sudah masuk musim hujan tapi kenyataan nya hujan masih sedikit di wilayah kota kupang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. berbicara tentang permasalahan lingkungan misalnya perubahan iklim seperti pemanasan global tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri ,seperti pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar fosil industri maupun transportasi, tindakan penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.oleh karena itu harus ada kesadaran untuk memperbaiki lingkungan contohnya reboisasi .jika hal ini dilakukan maka akan memberikan dampak positif bagi bumi ini.

      Delete
  2. perubahan iklim karena pemanasan global ini semakin tidak bisa dihindari, semua berawal dari perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah cara kecil yang kita lakukan adalah dengan menyadarkan diri kita sendiri untuk mencintai lingkungan dengan menanam pohon di lingkungan sekitar kita, setidaknya emisi karbon 0,01% dapat berkurang dari hasil tanaman atau pohon yang kita tanam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manusia zaman sekarang sebagian besar susah untuk menyadarkan dirih akan pentingnya lingkungan sekitar. Susah mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan turun temurun

      Delete
    2. Hal ini terjadi juga karena untuk memenuhi kebutuhan dan juga eksploitasi yang berlebih dari alam. jika kita bisa mengetahui daya tampung dan daya dukung alam dan lingkungan sekitar kita maka dengan sendrinya kita akan lebih menghargai lingkungan dan alam kita

      Delete
    3. Kurangi / Reduce, Gunakan kembali / Reuse, Daur Ulang / Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Kurangi / Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin. Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Kurangi / Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai.
      Gunakan kembali / Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara Daur ulang / recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Tantangan yang dialami di kepuluan lahan kering yaitu kurangnya ketersediaan air, pada saat akan menanam tanaman, tanaman yang akan ditanam akan mati karena kekurangan air. Bulan lalu saya berpikir untuk meneliti pengaruh hydrogel dalam pertumbuhan tanaman di NTT. Hydrogel merupakan sebuah bahan yang dapat mengikat air selama 3-4 bulan, sehingga dapat menjaga kelembapan tanah. mungkin ini akan menjadi solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan lahan kering. Ya saya akui bahwa untuk membeli barang tersebut membutuhkan dana yang cukup lumayan. apalagi untuk para petani.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali jika kita berushan untuk mencari alternatif agar tanaman dapat tumbuh dengan kekurangan air namun mengunakan biaya produksi yang besar maka hasil yang diperoleh akan dijual juga dengan harga yang tinggi maka ini akan menjadi daya saing dengan produk lain yang pada umumnya lebih murah.

      Delete
    2. menurut saya menggunakan tanaman alternatif sesuai kondisi kontur dan lahan itu lebih efesien , menggantikan padi dengan ubi misalnya,hanya memang kebiasaan yang perlu diubah

      Delete
  5. selain masalah tebas bakar, ada masalah yang lebih sensitif adalah penguasaan lahan oleh kelompok kelompok tertentu, yang menutup kemungkina pengelolaan secara masif dengan teknologi 4.0 karena masih dilakukan dan dijaga turun temurun secara adat,mulai dari waktu tanam dan panennya . akses edukasi serta sosialisasi,bahkan negoisasi perlu dilakukan topik yang menarik adalah mengubah pengelolahan lahan oleh kelompok tertentu menjadi kelola swadaya masyarakat

    ReplyDelete
  6. adapun faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan adalah teknologi, pertumbuhan penduduk, motif ekonomi dan tata nilai yang berlaku dimana teknologi merupakan sumber terjadinya masalah-masalah lingkungan. Hasil-hasil teknologi diterapkan dalam sektor industri, pertanian, transportasi dan komunikasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sekali bahwa penggunaan teknologi juga menimbulkan masalah pada lingkungan. Perkembangan dunia modern membawa keuntungan ekonomi digital kususnya teknologi pada yang digunakan manusia . Namun pengunaan teknologi memiliki dampak buruk jejak karbon ekonomi digital.Contohnya, ponsel pintar kita sangat tergantung dari bahan baku yang semakin langka.Perkembangan digital ekonomi dan pertumbuhan ekonomi hijau tidak bisa berjalan bersamaan tanpa ada aksi dengan sistem menyeluruh. Ini justru meningkatkan emisi gas rumah kaca, memperburuk krisis iklim dan mengancam kemanusiaan.

      Delete
  7. Sesuai artikel Climate Change Primer, keberlangsungan dari iklim global ini sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya Alam yang ada di bumi dengan semua yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam kenyataannya kualitas dari kondisi sumber daya alam saat ini semakin menurun bahkan sampai adanya aktivitas perdagangan karbon (Carbon Trading). Hal tersebut membuktikan bahwa tanpa kita sadari saat ini telah terjadi krisis iklim global khususnya dalam peningkatan emisi. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi kita untuk dapat mengatasi hal tersebut dengan beralih ke energi rendah karbon dan restorasi hutan memalui regulasi langsung.

    ReplyDelete
  8. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete
  9. Permasalahn lingkungan yang sekarang terjadi salah satunya adalah pemanasan global.Pemanasan global merupakan masalah besar yang saat ini sedang dihadapi oleh seluruh umat manusia dan makhluk hidup di bumi. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu bumi yang semakin panas.Bukan hanya itu, berbagai gejala lain seperti kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu tanda terjadinya global warming. Peningkatan suhu bumi ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang tidak lain berasal dari aktivitas manusia. Mulai dari aktivitas pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar fosil industri maupun transportasi, tindakan penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Beberapa aktivitas manusia ini ternyata menghasilkan emisi karbon yang berdampak pada efek rumah kaca.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Pak Maxen. Orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang memandang alam sebagai bagian terpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggap bahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terjadinya kerusakan lingkungan. Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Di samping itu paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi telah ikut pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup global maupun lokal, termasuk di negara kita. Upaya untuk penyelamatan lingkungan sebenarnya telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), melalui pendidikan dan pelatihan, pembuatan peraturan pemerintah, Undang Undang, maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sain dan teknologi serta program program lain juga telah banyak dilakukan. Akan tetapi hasilnya masih belum nyata sebagaimana yang diharapkan, serta belum bisa mengimbangi laju kerusakan lingkungan yang terjadi. Perusakan lingkungan di beberapa tempat di muka bumi ini, termasuk di negara kita, masih tetap saja berlangsung, bahkan lebih cepat lajunya serta lebih intensif seolah upaya upaya pengendalian dan perbaikan yang telah dilakukan tak ada pengaruhnya sama sekali.
      Pemanasan global yang merupakan kejadian meningkatnya suhu permukaan bumi, lautan dan atmosfer sebenarnya merupakan peristiwa alam yang sudah sering terjadi semenjak awal kejadian bumi kurang lebih 4 miliar tahun yang lalu. Pemanasan global akan menjadi masalah apabila laju peningkatan suhu bumi melebihi batas ambang perubahan normal.
      Akhir akhir ini, bumi mengalami pemanasan yang sangat cepat yang oleh para ilmuan dikatakan sebagai akibat aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan bumi ini, adalah pembakaran bahan baker fosil terutama batubara, minyak bumi dan gas alam yang melepas karbondioksida (C02), dan gas gas lainnya yang disebut sebagai gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Gas rumah kaca ini berperan sebagai selimut (insulator) yang menahan panas yang berasal dari radiasi matahari. Beberapa dampak yang terjadi seperti pertama, pencairan es di kutub. Kedua, peningkatan volume dan muka air laut. Ketiga, perubahan cuaca dan iklim global. Keempat, sistem pertanian dan persediaan bahan makanan. Kelima, migrasi hewan dan penurunan jumlah spesies hewan dan tumbuhan. Keenam, krisis sumberdaya air yang mempunyai potensi untuk terjadinya konflik antar sektor dan antar pengguna. Ketujuh, gangguan keamanan. Dan kedelapan, kesehatan manusia, dengan munculnya berbagai penyakit hewan dan manusia.

      Delete
    2. Saya juga sependapat dengan yang dituliskan Pak Maxen. Memang menurut saya pemanasan global ini tidak bisa kita hindari. Karena secara alamiah penggunaan energi di alam inipun akan secara otomatis juga mengeluarkan residu yang bisa memacu pemanasan global. Tetapi lain halnya ketika penggunaan energi ini terlalu berlebihan, seperti contohnya penggunaan energi yang tidak terbarukan. Yang hampir semuanya dilakukan oleh manusia untuk melakukan aktivitasnya. Jika terlalu banyak digunakan maka residu yang dihasilkan juga akan semakin banyak, contohnya penggunaan BBM dari fosil pada kendaraan bermotor. Ini akan meningkatkan residu berupa CO2. Semakin banyak manusia melakukan aktivitas dengan menggunakan energi dari bahan bakar fosil maka akan semain meningkatkan CO2 yang sudah pasti bisa meningkatkan dan mempercepat kenaikan suhu bumi. Untuk mengatasinya memang dibutuhkan kerjasama dari semuanya untuk sama-sama berkomitmen menurunkan penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan sehingga kita bisa memperlama umur bumi.

      Delete
    3. Pemanasan global mengancam kehidupan manusia, namun masih ada sebagian pihak yang terus mempertahankan kebiasaan untuk tetap menggunakan bahan bakar fosil, ada yang memandang bahwa selama masih ada masih ada kehidupan di muka bumi ini, segala sumber yang berkaitan langsung dengan bahan bakar fosil perlu dimanfaatkan, bahkan kekhawatiran akan habisnya bahan bakar fosil masih dianggap sebagai kompromitas dari sebagian kaum yang lebih mengedepankan kemoderenitas dan melupakan jejak konvensional. Sejalan dengan apa yang disampaikan Pak Maxen, saya melihat berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pemanasan global juga terjadi di sekitar kita, ada juga hal yang kurang disadari yakni mengenai penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan dan kebiasaan untuk tidak melakukan hemat energi, disamping kurang mengupayakan pemanfaatan energi baru terbarukan.

      Delete
  10. Sekarang ini, pemanasan global adalah masalah yang paling berat di antara masalah lingkungan yang menyebabkan peningkatan suhu, perubahan iklim, meningkatnya permukaan air laut, perubahan ekologi yang memberikan pengaruh besar kepada dasar eksistensi manusia. Pemanasan global ini juga mengantarkan tema lingkungan untuk mensejajarkan dirinya dengan aspek-aspek lain seperti ekonomi dan politik sebagai fokus. Di beberapa wilayah yang mengalami kenaikan suhu ini akan mengalami perubahan iklim yang ditandai dengan curah hujan yang lebih tinggi, suhu udara meningkat dan pergeseran atau perubahan musim. Evaporasi akan semakin tinggi sehingga kelembaban tanah semakin cepat hilang dan tanah cepat mengering. Kekeringan ini akan mengakibatkan terjadinya gangguan produksi bahan makanan sehingga terjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan. Hewan-hewan akan bermigrasi ke daerah-daerah yang suhunya lebih sesuai. Sedangkan spesies hewan dan tanaman yang tidak mampu berpindah dan menyesuaikan diri akan musnah. Potensi akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan permukaan bumi dan atmosfer ini sangat besar dan dalam skala luas (global), sehingga penanganannya tidak bisa dilakukan oleh negara per negara, akan tetapi harus melalui kerjasama antar negara dan kerjasama internasional.
    Upaya pengendalian yang dapat dilakukan :
    1. Mengurangi produksi gas karbon dioksida dengan mengurangai pemanfaatan bahan bakar fosil dan produksi gas-gas rumah kaca yang lain.
    2. Menekan atau menghentikan penggundulan hutan
    3. Penghutanan kembali secara besar besaran untuk menciptakan wilayah serapan (sink) gas karbondioksida
    4. Melokalisir gas karbondioksida atau dengan menangkap dan menyuntikkannnya ke dalam sumur sumur minyak bumi untuk mendorong minyak bumi ke permukaan. Teknologi sudah bisa dilakukan mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif yang renewable dan ramah lingkungan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya persoalan perubahan Iklim hanya pada rumah kaca, Tanpa rumah kaca atmosfer kita, bumi akan menjadi sangat dingin. Pemanasan global, bagaimanapun, sama dengan rumah kaca dengan kaca reflektif efisiensi tinggi yang dipasang dengan cara yang salah

      Delete
    2. saya setuju dengan apa yang di sampaikan ibu Stevania, karena Dampak negatif dari perubahan iklim sangat banyak terhadap manusia, contohnya meningkatnya kejadian bencana alam (natural disaster) di Indonesia terutama bencana banjir (flooding), tanah longsor (landslide) dan kekeringan (drought). Kejadian yang kurang lebih serupa pun terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sulit untuk tidak menyebutkan dampak negatif terhadap sektor pertanian dan segala embel-embel yang melekat didalamnya.

      Delete
  11. Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak tersebut adalah:gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.
    Dampak Pemanasan Global
    Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak tersebut adalah:Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat. Pertama kalinya dalam ratusan tahun, kapal bisa melewati area Northwest Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai tertutup es.
    Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu karang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena pemutihan laut dan penyakit akan meningkat.
    Meningkatnya permukaan air laut. Dengan skenario kenaikan permukaan air laut hanya sekitar 0,9 meter, diperkirakan lebih dari 100 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan mengungsi. Karena itu, beberapa proyek kota terapung sedang dikembangkan oleh beberapa pihak. Antisipasi kekurangan tempat tinggal manusia, pengembangan wisata, merupakan beberapa alasan di balik proyek tersebut.
    Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah meningkat sekitar 8 inci.
    Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah kehilangan sekitar 16 persen dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
    Sejak awal Revolusi Industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen.
    Katak emas (Golden toad) adalah spesies pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta hilangnya habitat.
    Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen setuju bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia sedang terjadi di bumi.
    Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim melalui upaya-upaya konservasi, semakin rendah risiko, juga biaya bagi generasi mendatang.
    Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan suhu global.
    Tidak seluruh studi global warming berkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan justru ingin mendorong terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars. Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan mungkin untuk kolonisasi manusia suatu saat kelak

    ReplyDelete
  12. Terdapat banyak cara untuk mengatasi atau mencegah bertambahnya peningkatan suhu bumi. Cara-cara tersebut antara lain adalah:Kurangi penggunaan energi fosil. Penggunaan energi berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, bahan bakar merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming. Dengan mengurangi penggunaannya, kita berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi dan perubahan iklim.
    Beralihlah ke penggunaan energi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
    Jika memungkinkan, tinggal di dekat tempat kerja anda akan mengurangi biaya transportasi dan membantu penggunaan energi bahan bakar fosil lebih efisien.
    Hemat penggunaan listrik dengan cara mematikan perangkat yang tidak dibutuhkan pada saat anda tidak membutuhkannya.
    Belilah produk yang tahan lama atau awet sehingga anda tidak perlu membeli barang-barang tersebut sesering mungkin. Semakin sering anda membeli barang-barang, maka akan membutuhkan semakin banyak energi untuk memproduksinya.
    Lebih efisien dan hemat dalam hal apapun.
    Kurangi penebangan pohon. Setidaknya sekitar 33 juta hektar hutan digunduli, demikian menurut Scientific American.
    Berinvestasi dalam produk ramah lingkungan. Dengan turut berinvestasi, anda akan mempercepat pengembangan dan penggunaan produk ramah lingkungan, misalnya energi tenaga matahari.
    Belilah produk lokal. Semakin anda mengkonsumsi produk lokal, maka akan semakin mengurangi energi dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut dari negara lain. Semakin dekat jarak transportasi antara tempat asal produk dan tempat anda, maka energi yang dibutuhkan akan semakin sedikit.
    Kurangi konsumsi daging. Tingkatkan konsumsi sayuran organik. Seperti disebutkan di atas bahwa peternakan menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Ini berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan suhu global. Dengan menurunkan jumlah konsumsi daging anda, akan menurunkan produksi gas metana. Ini membantu mengatasi peningkatan suhu bumi

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya setuju dengan pak Marianus, dengan melakukan efektivitas pemakaian energi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim termasuk efek rumah kaca. anpa kita sadari, kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari ternyata cukup konsumtif dan boros energi. Dari meninggalkan lampu menyala di kamar kosong, memakai sedotan untuk minum, membeli air minum dalam kemasan setiap hari, sampai dengan membuang-buang kertas yang masih bisa dipakai. Padahal, dengan menghemat energi listrik dan tidak konsumtif dengan pemakaian plastik dan kertas, kita bisa membuat bumi lebih sehat lho. Hal ini dikarenakan setiap konsumsi energi dan barang dari aktivitas kita sehari-hari menghasilkan emisi gas rumah kaca yang dapat mempercepat pemanasan global. Gas rumah kaca tersebut menciptakan bumi yang lebih hangat sehingga mengancam keselamatan organisme yang tinggal di dalamnya. Perubahan temperatur ini nantinya menyebabkan perubahan iklim.

      Delete
    2. Benar, saya setuju dengan langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi emisi karbon. Hal ini kembali kepada kesadaran kita dan komitmen kita. Sebagai contoh,tidak membeli air minum dalam kemasan setiap hari di ganti dengan membawa air minum dalam botol yang bisa diisi ulang.

      Delete
  13. Perlu diketahui Kekeringan yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat curah hujan yang sangat minim tahun ini merupakan dampak dari pemanasan global.

    Proses pemanasan global ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, namun dampak pemanasan ini baru mulai dirasakan saat ini,.Hampir semua petani di wilayah Nusa Tenggara Timur mulai merasakan dampak kekeringan. Curah hujan yang minim tahun ini juga menyebabkan ancaman gagal panen hampir di semua daerah di provinsi kepulauan.Bahkan stok pangan di lumbung petani bisa dipastikan tidak cukup hingga musim tanam tahun berikut.

    "Curah hujan yang sangat minim tahun ini merupakan dampak dari pemanasan global. Proses pemanasan global ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, namun dampak pemanasan ini baru mulai dirasakan saat ini,.sebenarnya pada masa lalu, pemanasan global sudah terjadi, namun dengan frekuensi kecil dan dampaknya juga kecil tetapi aktivitas pemicu terjadinya pemanasan global terus dilakukan antara lain penebangan hutan yang tidak terkendali dan penggunaan gas yang menyebabkan efek rumah kaca serta lainnya.

    Pemanasan global saat ini harus dihadapi sambil terus berupaya menekan peningkatan pemanasan bumi. Pemanasan global ini tidak akan berkurang dan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Cara yang perlu dilakukan adalah dengan beradaptasi dengan keadaan ini untuk bertahan. Model adaptasi dalam bidang pangan adalah harus ada kajian dan penelitian untuk mengembangkan tanaman yang pas untuk situasi yang semakin panas di masa mendatang.

    Selain itu dampak pemanasan global yang kini sudah dialami NTT harus segera dilihat sebagai masalah yang sangat serius. Antisipasi masalah ini jangan sekedar pada tataran wacana saja, semua pihak tidak bisa mengambil langka sendiri-sendiri.

    "Masalah kekeriangan ini akan semakin serius dan kita perlu wanti-wanti sejak saat ini sebab frekuensi semakin tinggi dan ancaman yang semakin berat.

    ReplyDelete
  14. Searah dengan penyampaian Pak Marianus Mayolis bahwa kekeringan yang terjadi di NTT sebagai salah satu akibat dari pemanasan global. Lahan kering NTT, juga memilki iklim kering dengan distribusi dan intensitas curah hujan yang tidak merata dan tidak menentu (erratic), sehingga kerap kali kegagalan panen terjadi sebagai akibat keterbatasan ketersediaan air. Surplus air hanya terjadi pada bulan-bulan basah (Desember, Januari/Februari) dan selebihnya merupakan bulanbulan defisit air (BMKG NTT, 2014). Ketergantungan terhadap iklim ini menyebabkan hasil tanaman di lahan kering sangat fluktuatif.
    Tidak hanya kekeringan saja yang mempengaruhi potensi pemanfaatan lahan kering untuk pengembangan pertanian, beberapa masalah lainnya seperti :
    1. Infrastruktur ekonomi di daerah lahan kering umumnya tidak sebaik di daerah lahan sawah. Kondisi tersebut menyebabkan pemasaran produk pertanian di lahan kering tidak berlangsung secara efisien dan cenderung merugikan petani. Kebijakan harga kurang efektif untuk merangsang pemanfaatan lahan kering dalam kegiatan usaha pertanian.
    2. Teknologi produksi; Teknologi produksi yang diterapkan petani lahan kering, baik untuk tanaman setahun maupun tanaman tahunan relatif masih sederhana. Seperti penggunaan bibit dan varietas yang banyak berasal dari sumber lokal yang kualitasnya tidak terjamin, dengan cara penanaman dan pemeliharaan yang belum mengikuti anjuran. Penerapan teknologi yang kurang tepat menyebabkan variabilitas yang relatif tinggi. Adopsi teknologi yang lambat akibat berbagai kendala menyebabkan pertumbuhan produksi komoditas yang dikembangkan di lahan kering relatif lambat dan berfluktuasi.
    Lebih dari sekedar persoalan alami biofisik lahan, masyarakat pedesaan di lahan kering NTT umumnya merupakan masyarakat miskin baik secara ekonomi maupun tingkat pendidikan. Infrastruktur ekonomi di wilayah pedesaan lahan kering masih terbatas dibandingkan daerah-daerah pertanian intensif (lahan persawahan) sehingga aksesibilitas petani terhadap pasar umumnya relatif terbatas. Dengan berbagai permasalahan agroekosistem lahan kering seperti ini maka strategi pengelolaan pertanian lahan kering harus berorientasi pada peningkatan kualitas lahan dan produktivitas tanah (kelestarian sumberdaya alam berwawasan lingkungan) dan keberlanjutan pendapatan petani (berwawasan agribisnis).
    Untuk mencapai keberhasilan usaha pertanian di lahan kering, perencanaan dan pengembangannya haruslah mengarah kepada tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menggarapnya dan sekaligus harus menjaga kelestarian sumber daya alam yang dikelola. Upaya tersebut adalah sesuai dengan tujuan pengelolaan pertanian lahan kering seperti
    1) meningkatkan produktivitas lahan (Productivity)
    2) mengurangi resiko kegagalan (Stability atau Security)
    3) melindungi potensi sumberdaya alam dan mencegah degradasi tanah dan air (Protection atau Conservation)
    4) meningkatkan pendapatan (Viability)
    5) memenuhi kebutuhan sosial (Acceptability).

    ReplyDelete
  15. Perubahan iklim (climate change) merupakan salah satu peristiwa yang terjadi akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
    Seperti kita ketahui bahwa manusia merupakan maklhuk paling tinggi derajadnya daripada makhluk lainnya yang ada di bumi, karena manusia memiliki akal budi.
    Status alami dari manusia inilah yang memungkinkan manusia untuk mengembangkan teknologi seiring berkembangnya jaman.
    Perkembangan teknologi ini memicu penggunaan energi yang selama ini masih didominasi oleh energi fosil.
    Penggunaan energi fosil inilah yang memang memacu terjadinya perubahan iklim akibat dari pemanasan global.
    Namun demikian masih banyak kalangan yang meragukan adanya perubahan iklim ini.
    Seperti yang disebutkan pada materi di atas, kalangan-kalangan yang meragukan bahkan didominasi oleh para pejabat yang memang memegang pengambilan keputusan.
    Dan biasanya dari negara-negara yang sudah maju.
    Memang jika dilihat lebih dalam, negara-negara maju ini memang sudah maju dalam hal industrinya.
    Sehingga memang jika isu penanggulangan perubahan iklim ini dapat mempengaruhi perkembangan industri mereka.
    Kemudian akan berpengaruh juga terhadap ekonominya.
    Hal semacam inilah yang menurut saya kenapa masih ada kalangan-kalangan yang meragukan adanya perubahan iklim di bumi ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemanasan global adalah peningkatan lambat dalam suhu rata-rata atmosfer bumi karena peningkatan jumlah energi (panas) yang menghantam bumi dari matahari terperangkap di atmosfer dan tidak dipancarkan ke luar angkasa.
      Atmosfer bumi selalu berfungsi seperti rumah kaca untuk menangkap panas matahari, memastikan bahwa bumi telah menikmati suhu yang memungkinkan munculnya bentuk kehidupan yang kita kenal, termasuk manusia

      Delete
    2. Setuju dengan pendapatnya Pak Ahjar.
      Yang menjadi kekhawatiran kita adalah ketika peningkatan suhu bumi akibat pemanasan global ini terjadi kenaikan secara signifikan dalam waktu yang lebih pendek. Hal tersebut akan dapat membuat umur bumi semakin pendek. Memang tanpa aktivitas manusia yang seperti sekarang inipun sebenarnya akan terjadi pemanasan global tetapi seperti di banyak literatur menyebutkan bahwa hal itu akan berlangsung lebih lama.

      Delete
    3. Setuju dengan pernyataan Pak Franciscus. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya. Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah)

      Delete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang yang signifikan dalam iklim global. Iklim global adalah sistem yang terhubung dari matahari, bumi dan lautan, angin, hujan dan salju, hutan, gurun dan sabana, dan semua yang dilakukan manusia, juga. Iklim suatu tempat, katakanlah New York, dapat digambarkan sebagai curah hujan, perubahan suhu sepanjang tahun, dan seterusnya.
    Tetapi iklim global lebih dari sekedar “rata-rata” iklim di tempat-tempat tertentu.
    Penjelasan tentang iklim global termasuk bagaimana, misalnya, kenaikan suhu Pasifik menyebabkan topan yang bertiup lebih kencang, menurunkan lebih banyak hujan dan menyebabkan lebih banyak kerusakan, tetapi juga menggeser arus laut global yang mencairkan es Antartika yang perlahan membuat permukaan laut naik hingga New York akan terendam air. Keterhubungan sistemik inilah yang membuat perubahan iklim global menjadi sangat penting dan rumit. Seperti pemanasan global akibat rumah kaca yang terjadi di beberapa Negara seperti di Indonesia.

    ReplyDelete
  18. In the problems of our surroundings and world wide are the overheated or global worning that makes our surroundings and our world uncomfortable because of excessive environmental degradation. In addressing the issues around us or around the world, we must work together on how to maintain the environment and improve and improve through cooperation between people and governments by making an institution that can function or program the government. The programs to implement must go hand in hand with the relief of a professional or a glut until the act of a society can increase knowledge and increase human resources.
    In the current world's global problem worning, many local heads make a move for global worning, by keeping the environment clean, by guarding springs, by keeping the river clean, and by building infrastructure and planting trees around riverbanks or around water sources. With the global worning pepto city government, the mussel is creating a global collection program for worning, with a pepohaon cultivation of 2,000 trees all the way through the city. This isa program that we must realize and must implement, so that the mussel city with both topography and a superheated climate can cool off and fibers can become a knockout lung

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Dampak negatif dari perubahan iklim adalah meningkatnya kejadian bencana alam (natural disaster) di Indonesia terutama bencana banjir (flooding), tanah longsor (landslide) dan kekeringan (drought). Kejadian yang kurang lebih serupa pun terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sulit untuk tidak menyebutkan dampak negatif terhadap sektor pertanian dan segala embel-embel yang melekat didalamnya. Peningkatan kejadian kekeringan sebagai akibat anomali iklim yang seringkali berkaitan dengan kegagalan penanaman hingga panen. Namun hal yang berbalik dratis terjadi saat musim hujan yang lekat dengan banjir (flooding) dan longsor (landslide) yang sama-sama bermakna negatif bagi para petani. Gangguan anomaly iklim terhadap sektor pertanian akan semakin besar dampaknya bergantung dari system usaha tani dan kemampuan adaptasi petani terhadap dinamika iklim tersebut. Sistem usaha tani di NTT yang secara umum memiliki corak teknis pertanian lahan kering (dryland agriculture) merupakan system usaha tani dengan pemilihan waktu kultivasi akan disesuaikan dengan periode hujan. Dengan demikian, jika terjadi perubahan iklim, maka secara sederhana pula akan merubah pola aktivitas masyarakat ini.
    Terdapat 4 persoalan anomaly iklim bagi sektor pertanian di NTT antara lain :
    1. Hujan tipuan (false rain). Hujan tipuan ialah hujan yang hanya terjadi satu atau dua hari pada bulan awal musim hujan dan kemudian diikuti oleh hari tidak hujan selama beberapa hari sehingga dapat mengagalkan kembali tanaman yang sudah ditanam. Petani seringkali tertipu oleh hujan ini karena hujan lebat yang berlangsung dalam 1 atau 2 hari pada awal-awal Oktober atau November biasanya memicu petani untuk mulai menanam karena berasumsi bahwa musim hujan sudah masuk, padahal belum. Akibatnya petani sering gagal pada penanaman pertama sehingga harus melakukan tanam ulang. Pada beberapa daerah penanaman ulang ini bisa sampai tiga kali.
    2. Hujan ekstrim tinggi pada puncak musim hujan. Terjadinya hujan ekstrim (tinggi hujan jauh di atas normal) pada musim hujan dapat menimbulkan banjir dan menghanyutkan atau menggagalkan tanaman . Pada daerah yang memiliki hujan tipe monsoon, kejadian ini sering terjadi pada bulan-bulan Januari-Februari.
    3. Jeda musim (season break). Jeda musim ialah suatu masalah dimana pada musim hujan terjadi hari tidak hujan selama beberapa hari berturut-turut sehingga dapat menurunkan hasil tanaman. Masalah ini cukup sering terjadi di wilayah Indonesia bagian Timur.
    4. Musim hujan berakhir lebih awal. Pada saat fenomena El Nino berlangsung, musim hujan dapat berakhir lebih cepat dari biasanya atau hujan mendadak hilang pada bulan-bulan berikutnya, sehingga rentan musim tanam II terkena kekeringan. Masalah ini muncul ialah karena pada waktu musim tanam pertama berakhir, hujan biasanya masih banyak dan petani biasanya akan melanjtkannya dengan penanaman kedua. Setelah penanaman dilakukan musim hujan berakhir lebih cepat sehingga tanaman terkena kekeringan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemanasan global mempengaruhi musim kemarau yang berkepanjangan.Ketersedian air dalam tanah menjadi menurun sementara air yang hilang terus meningkat.Hal ini juga terjadi pada lahan kering yang sangat membutuhkan air untuk produksi pangan.Ketersediaan air yang rendah berbanding lurus dengan produksi pertanian.Perlunya peningkatan terhadap konservasi air dan tanah melalui penanaman vegetasi.Ficus menjadi salah satu vegetasi yang direkomendasikan karena mampu mempertahankan air dan menjaga kelembapan udara

      Delete
    2. Mengenai apa yang disampaikan Pak Yudha, saya melihat dampak kebingungan cuaca sebagai perubahan iklim dalam pemanasan global, mempengaruhi struktur dan rantai distribusi lingkungan, musim hujan yang tidak biasa, bahkan dampak kemarau panjang yang berpengaruh pada sistem pertanian dan pola pengusahaan lahan dan potensi ekonomi yang timpang, karena daya dukung keseimbangan lingkungan yang terganggu. Hal ini dapat saja memunculkan kebiasaan atau budaya baru yang dihadapi manusia bagi adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

      Delete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. Sebagai manusia kita harus paham soal penyebab perubahan iklim dan dampaknya. Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Selama pemanasan global, keseimbangan energi dan suhu bumi berubah karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan pada manusia dan lingkungan.
    Dapat dibuktikan secara statistik bahwa pemanasan global akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem.

    ReplyDelete
  23. Inti dari materi ini maka kesimpulannya adalah Menanam pohon.. Tanamlah pohon sebisa mungkin. Kita bisa menanam pohon di halaman rumah atau menaru tanaman-tanaman kecil di teras. Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Tanaman adalah bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa tanaman juga bisa melawan peningkatan karbon dioksida yang disebabkan oleh lalu lintas mobil, manufaktur, dan aktivitas manusia lainnya. Selain itu juga mengajak orang lain untuk melakukan pelestarian lingkungan kita bisa membagikan informasi tentang daur ulang dan konservasi energi dengan teman, tetangga, dan rekan kerja. Beri contoh yang baik untuk pelestarian lingkungan dengan kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan. Kita juga bisa turut serta dalam komunitas pecinta lingkungan.. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penguatan vegetasi pada lahan kering akibat pemanasan global adalah salah satu langkah teknis yang tepat. Vegetasi berperan dalam mempertahankan ketersediaan air dan mengantisipasi run off pada musim hujan.Karena itu diperlukan pemilihan vegetasi yang tepat.Ficus merupakan tanaman yang tepat untuk mempertahankan air dan menjaga kelembapan. Gerakan menanam Ficus dianggap penting untuk menjaga siklus hidrologi dan menjaga konservasi air dan tanah.

      Delete
  24. Pemahaman mengenai perubahan iklim sering dipandang sebagai isu yang dapat memberikan peluang bagi pemanfaatan karbon dalam perluasan perdagangan. Saya setuju bahwa saat ini banyak perdebatan yang tidak habis-habisnya membahas mengenai dampak akibat perubahan iklim. Ada kesempatan yang dilirik dalam mengupayakan mitigasi. Tidak peduli seberapa besar atau pentingnya keadaan yang dihadapi bumi saat ini. Kekurang-pedulian pada isu lingkungan yang mengalami degradasi akibat perubahan iklim, bersifat global tapi berdampak lokal, hal yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan bahan bakar fosil. Emisi karbon yang dihasilkan akan berakumulasi dan mengancam lapisan ozon yang semakin menipis dan memungkinkan masuknya radiasi sinar berbahaya ke bumi, tentu saja menyebabkan kekacauan dari struktur fisik lingkungan, membingungkan siklus yang dihadapi lingkungan, berdampak langsung pada aktivitas manusia. Salah satu hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengenai bagaimana upaya kita untuk mengurangi emisi karbon, atau mengupayakan tanaman yang dapat menyerap karbon, sebagaimana Pohon Sengon dan tanaman karet yang sudah diteliti dapat mengurangi tingkat emisi karbondioksida di atmosfer. Untuk Nusa Tenggara Timur yang merupakan kepulauan semiringkai, bisa jadi upaya yang dilakukan adalah penanaman tanaman jarak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel yang bermanfaat bagi pengurangan emisi gas buang karbondioksida ke udara, jadi dapat mengurangi ketergantungan pemakaian minyak bumi sebagai bahan bakar. menghadapi perubahan iklim diupayakan dalam dua skema yaitu (i) mitigasi, yakni implementasi kebijakan
    untuk mengurangi emisi GRK dan (ii) adaptasi, yakni inisiatif dan langkah-
    langkah untuk mengurangi vulnerabilitas alam dan manusia menghadapi
    pengaruh-pengaruh perubahan iklim aktual atau yang diharapkan. Berbagai
    tipe adaptasi, yakni anticipatory dan reaktif, privat dan publik, dan autonomous
    dan direncanakan. Contohnya, peningkatan/ perbaikan tanggul sungai dan
    pesisir pantai, subtitusi terhadap suhu yang lebih, ketahanan tanaman terhadap
    sesuatu yang peka, dan lain-lain.
    Penurunan emisi karbon dapat dilakukan dengan: mempertahankan
    cadangan karbon yang telah ada dengan: mengelola hutan lindung,
    mengendalikan deforestasi, karena adanya peran penting pohon/tanaman bagi mitigasi perubahan iklim, saya meyakini bahwa pengembangan Ficus dapat digalakan dalam mempertahankan ekosistem dengan menjaga lingkungan dari dampak perubahan iklim

    ReplyDelete
  25. Pemanasan global dan lahan kering adalah dua variabel yang saling mempengaruhi. Pemanasan global yang ditandai dengan meningkatnya suhu dan hari pada musim kering menjadi ancaman tersendiri bagi lahan kering seperti NTT. Siklus hidrologi akan mengalami gangguan terutama evaporasi,transporasi dan evatransporasi akan mengalami kenaikan secara besar-besaran.Butiran air hujan tak kunjung turun menyebabkan kekeringan mendera dan habisnya cadangan air yang tersimpan dalam tanah serta menyusut dan mengeringnya air di embung,danau dan sungai.
    Tanah mempunyai kapasitas untuk menyimpan air di dalam jejaring rongganya. Durasi penyimpanan air pada rongga ditentukan oleh rongga atau pori tanah.Semakin besar rongga tanah, semakin cepat menyimpan air tapi sangat cepat pula kehilangan air.Kemampuan tanah menyimpan air lebih lama dan banyak akan meningkat pada tanah yang permukaannya tertutup rapat oleh vegetasi dan memiliki bahan organik yang tinggi.
    Pemanasan global menyebabkan kemarau yang panjang karena berkaitan dengan suhu, karateristik hujan, kelembapan udara dan waktu.Pemanasan global dapat diminimalisasi melalui peningkatan vegetasi di atas tanah untuk menjaga konservasi air dan tanah. Ficus menjadi satu vegetasi yang baik untuk menjaga konservasi air dan tanah.Ficus dapat menjadi tanaman penguat air, vegetasi yang baik untuk menjaga suhu permukaan dan mengandung bahan organik yang dapat mengikat air .

    ReplyDelete
  26. pemanasan global adalah akibat dari kekurangan pepohonan di berbagai belahan bumi akibat pembabatan liar dan AC di rumah penduduk dan kantor2 dn perusahaan yang sangat masif saat ini. kalau suhu ruangan ideal misalnya 32 derajat celcius, tapi di ruangan AC hanya 17 derajat celcius artinya sdh di buang keluar panasnya sebesar 15 derajad. sumbangan 15 derajad itulah yg terkumpul dan di kirim ke udara sebagai pemanasan global.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Izin menanggapi.
      Memang benar permasalahan tersebut yang menyumbang terjadinya pemanasan global, kembali pada kesadaran kita terhadap peduli lingkungan dan peduli akan efek pemanaaan global yang terjadi saat ini.

      Delete
    2. izin berkomentar... benar apa yg di ktakan pak yosua. tp untuk menyadarkan masyarakat tentang peduli lingkungan tdk semdah membalikkan telapak tanagn. tp sebagai generasi sekrang kita tdk boleh menyarah. stidaknya kitalah yang menjadi grda terdepan dalam gerakan peduli lingkungan.

      Delete
  27. Konsep perdagangan karbon seperti yang kita ketahui bersama adalah jual beli sertifikat karbon yg diberikan kepada suatu negara yang berhasil mengurangi emosi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kawasan hutan karbon terbesar didunia dimana mampu menyerap karbon hingga 5.5 giga ton CO2.

    Hal ini tentunya mnjdi kebanggan tersendiri karena dapat menambah devisa bagi negara sekitar 350triluin . Namun permasalalahanya masih terus berlangsung yakni kebakaran hutan dan sengketa lahan yang masih sering terjadi.

    Pertanyaan bagi kita, mampikah kita mempertahankan hutan kita dalam 20 tahun kedepan? Dgn kemajuan pembangunan dan tuntutan ekonom masyarakat?

    Apa solusi kedepanya?

    Memng solusi terbaik adalah dengan menanam pohon yakni ficus yang manfaatnya sangat besar untuk merehabilitasi hutan dan manfaat lainnya,
    Namun apakah kita sebagai pecinta lingkungan dan pemerintah hanya sebatas mensosialisasikan kpd masyarakat untuk menanam pohon tanpa ada penghargaan terhadap masyarkt dari segi ekonominya?

    Menurut saya hal ini tidak kalah penting.

    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijin Berkomentar pak Yos...Menurut saya, ada beberapa cara menyelematkan hutan Indonesia, di antaranya yaitu dengan: (1) Melakukan penghijauan atau reboisasi; (2) Melindungi dan menjaga habitat di hutan; (3) Menerapkan sistem tebang pilih; (4) Menerapkan sistem tebang-tanam; (5) Melakukan penebangan secara konservatif; (6) Mencegah kebakaran hutan; (7) Menghemat penggunaan kertas; (8) Melakukan daur ulang kertas. Walaupun demikian, hal-hal yang sudan merupakan pengetahuan umum ini, masih sangat sulit diimplementasikan oleh masyarakat kita. Hal ini lebih dikarena kan kurangnya kepedulian terhadap hutan. Oleh karena itu, menurut saya perlu dilakukan seminar/penyuluhan pelestarian hutan sesering mungkin mulai dari pendidikan terendah kepada anak-anak kita. Haprapannya, nilai-nilai kepedulian ini bisa lebih dimaknai dari usia dini.
      Terima kasih.


      Delete
    2. saya sependapat dengan ibu since, krn edukasi itu yang membuat orang paham dan tergerak dalam hal ini muncul perasaan peduli, terhadap lingkungan sekitar.

      Delete
    3. Sepakat, selain menanam jenis pohon tertentu, dan edukasi menurut saya yang tidak kalah penting dalam menjaga dan merawat hutan di Indonesia adalah adanya rasa kesadaran dan tanggung jawab dari dari Pemerintah,Sektor swasta dan anggota masyarakat akar rumput, Peduli terhadap lingkungan adalah tanggung jawab semua orang.

      Delete
    4. setuju dengan pendapat sebelumnya,
      Salah satu upaya menyelamatkan alam, menyelamatkan hutan saat ini adalah melalui restorasi hutan. Melalui tahapan-tahapan berdasarkan bacaan buku Repairing the Rainforest : 1) regenerasi alam, mengembalikan tanaman asli ke suatu lokasi misalnya menanam jenis tanaman ficus atau cendana yang merupakan asli NTT; 2)spesies kerangka, bergantung pada sumber benih dan satwaliar; 3)keragaman maksimum, sebagai solusi ketika tahapan ke 2 mengalami hambatan dalam penyebaran benih oleh satwa liar

      Delete
  28. Apakah Masalah mendasar pada persoalan lingkungan adalah teknologi yang semakin berkembang dan laju pertumbuhan pendudu yang semakin padat, sehingga mengorbankan lahan dan hutan sebagai sumber pendapatan dan permukiman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika berbagai permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan manusia di bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-obatan, estetika, dan lainnya. Kerusakan alam berarti sama dengan daya dukung kehidupan manusia.

      Delete
    2. Banyak faktor yang mendasari hal tsb. Hal sederhana saja, menyangkut kesadaran dan kepedulian kita terhadap alam sekitar. Misal sampah. Secara aturan sudah jelas, terkadang masih mencari celah untuk melakukan pembenaran

      Delete
  29. Bagaimana peran Instrumen Berbasis Pasar (IBP) dalam implementasi rancangan penurunan emisi Indonesia, khususnya peluang dan tantangan terkait pemberian harga terhadap karbon dan pasar karbon domestik sebagai bagian dari upaya yang mendorong kerjasama pemerintah dan aktor non-pemerintah untuk penurunan gas rumah kaca

    ReplyDelete
  30. Berdasarkan data resourcewatch.org, sektor energi merupakan kontributor terbesar emisi gas rumah kaca. Sektor tersebut mampu menghasilkan 32,5 gigaton karbon dioksida ekuivalen (Gt CO2e) atau lebih dari 60% dari total emisi pada 2017. Sektor energi terutama terkait penggunaan bahan bakar fosil dan batubara yang mencakup pembangkit listrik, kendaraan bermotor, BBM rumah tangga, dan BBM industri.
    Sehubungan dengan kenyataan ini maka diharapkan prioritas pengurangan emisi karbon difokuskan pada upaya pengurangan penggunaan energi yang berasal dari bahan bakar fosil dan batubara untuk semua sektor pembangunan. Salah satu kebijakan yang gencar dilakukan pemerintah saat ini adalah percepatan industri kendaraan listrik berbasis batrai dan pengurangan pembangkit listrik tenaga batubara dan BBM. dengan digalakannya program ini diharapkan dalam beberapa tahun ke depan emisi karbon dapat turun secara signifikan

    ReplyDelete
  31. Seperti diketahui, Indonesia mempunyai target untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% dari baseline pada 2030. Komitmen ini merupakan kontribusi Indonesia terhadap kesepakatan dunia untuk mengendalikan pemanasan global tidak lebih dari dua derajat celcius. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, saat ini Kementerian LHK sedang menyusun kebijakan mengenai nilai ekonomi karbon dalam bentuk Peraturan Presiden dimana perdagangan karbon merupakan salah satu instrumen ekonomi. Untuk saat ini uji coba pasar karbon sektor energi hanya dilaksanakan pada sub sektor ketenagalistrikan khususnya untuk pembangkit-pembangkit yang berbasis batu bara.


    ReplyDelete
    Replies
    1. tanggungjawaba kenaikan emisi gas rumah kaca seperti carbon adalah kesalah manusia di bumi ini memnafaatkan SDA melebihi daya dukung alam untuk merecovery dirinya. saatnya pemerintah harus berbuat melakukan penjualan nilai karbon dari hasil kerja keras hutan kita lewat perlindungan dan pelestarian. Industri-industri besar harus membeli nilai karbon tersebut sebagai jawaban atas limbah dan polusi yang telah di hasilkan berdampak pada kesehatan makhluk di bumi.

      Delete
  32. Perdagangan karbon antara lain memungkinkan negara penyebab masalah perubahan iklim dapat terus memupuk keuntungan sebesar-besarnya sambil terus mengeluarkan emisi semaunya, sepanjang dapat membeli kredit karbon dengan harga terjangkau, sehingga dipandang sebagai sebuah bentuk kolonialisme baru yang disebut kapitalisme hijau (green capitalism).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, perlu analisis lanjutan untuk meminimalisir kemungkinan ini.

      Delete
    2. Jika ada regulasi yang mengikat maka perdagangan karbonpun tidak akan dilakukan seenaknya. dalam hal ini regulasi yang ada masih lemah untuk meminimalisir perdagangan karbon bagi negara negara maju.

      Delete
  33. Mekanisme perdagangan karbon dinilai hanya melanggengkan jalan bagi kecurangan negara-negara industri maju. Ada yang menuduh bahwa negara-negara industri maju rela mengeluarkan uangnya untuk mekanisme penyerapan karbon ini di negara berkembang dengan imbalan mereka akan mendapatkan semacam surat ijin untuk tetap mencemari udara tanpa harus menurunkan emisi karbonnya.

    ReplyDelete
  34. apakah ada sebuah penganalisaan dari pemeintah untuk mengatur ketataan wilayah dengan semakin padatnya penduduk yang mengakibatkan adanya pemanfaatan suber daya alam yang berlebihan dan tidak bijak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salah satunya melalui RTRW Provinsi, yang setiap 5 tahun sekali bisa direvisi sesuai hasil evaluasi. HPK merupakan hutan yang dicadangkan untuk menjawab itu, tentunya berdasarkan penilaian oleh tim terpadu dengan mempertimbangkan amdal, ambang batas, ambang mutu dll.

      Delete
    2. pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatur ketataan wilayah dengan semakin padatnya penduduk dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak bijak. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain melakukan analisis pertumbuhan dan kepadatan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi, membangun infrastruktur transportasi untuk mengantisipasi semakin padatnya kegiatan dan semakin banyaknya mobilitas orang dan barang, serta melakukan analisis lokasi dan pola keruangan dalam perencanaan wilayah dan kota. Selain itu, pemerintah juga melakukan analisis faktor-faktor penentu lokasi pusat pemerintahan kota dan mengidentifikasi perkembangan infrastruktur untuk mendukung strategi perencanaan infrastruktur di suatu wilayah.

      Delete
  35. Penyelesaian masalah atau solusi bagi dampak negatif perubahan iklim global tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun bukan berarti tanpa solusi. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim, upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah meningkatkan penyerapan karbon dan/atau menurunkan emisi karbon upaya ini dilakukan dalam dua skema yaitu: mitigasi, yakni implementasi kebijakan untuk mengurangi emisi GRK dan adaptasi, yakni inisiatif dan langkah-langkah untuk mengurangi kerentanan alam dan manusia menghadapi pengaruh-pengaruh perubahan iklim aktual atau yang diharapkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. salah satu langkah kecil untuk mengatasi masalh perubahan iklim adalah dengan melakukan gerakan cinta lingkungan dengan aksi nyata menanam pohon sebanyak-banyaknya dan dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan bumi dan seisinya.

      Delete
  36. dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk maka semakin bnyak Manufaktur dan industri yg di butuhkan. akibatnya emisi yg dihasilkan semakin tidak terbendung, yang sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna membuat berbagai hal seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya. Pertambangan dan proses industri lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi. Mesin yang digunakan dalam proses manufaktur sering kali beroperasi dengan batu bara, minyak, atau gas. Selain itu, sejumlah bahan baku seperti plastik juga terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia.

    ReplyDelete
  37. perlu adanya kesadaran bahwa alam bukan hanya milik kita sekarang, tapi juga milik generasi yang akan datang oleh karena itu cinta, manfaatkanlah alam sewajarnya juga dengan terus merawat dan melestarikan alam sehingga terus terjaga kelestariannya sampai pada generasi-generasi yang akan datang. dengan begitu, kita turut berperan aktif dalam upaya meminimalkan persoalan lingkungan yang ada.

    ReplyDelete
  38. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  39. prioritas pengurangan emisi karbon difokuskan pada upaya pengurangan penggunaan energi yang berasal dari bahan bakar fosil dan batubara untuk semua sektor pembangunan. Salah satu kebijakan yang gencar dilakukan pemerintah saat ini adalah percepatan industri kendaraan listrik berbasis batrai dan pengurangan pembangkit listrik tenaga batubara dan BBM. dengan digalakannya program ini diharapkan dalam beberapa tahun ke depan emisi karbon dapat turun secara signifikan

    ReplyDelete
  40. Kurangnya kesadaran manusia akan pelestarian lingkungan dapat menimbulkan efek pemanasan global untuk itu pentingnya kita menjaga dan melestarikan hutan dan alam sekitarnya salah satunya tanaman Ficus yang mempunyai peranan penting dalam melestarikan alam dan lingkungan khususnya di NTT

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Pak, mengingat fucus menjadi tanaman alternatif untuk gerekan rehabilitasi juga cocok pak dan tanaman ini bisa ditempat mana saja apalagi ficus juga jenis tanaman konservasi air tanah yang cocok di daerah nusa tenggara timur.

      Delete
  41. Seperti banyak negara tropis, penanaman pohon telah menjadi populer di seluruh Thailand, khususnya, sebagai tanggapan terhadap memitigasi perubahan iklim global. Namun, banyak penanaman pohon proyek gagal, karena penanaman spesies yang tidak sesuai, dan teknik penanaman dan pemeliharaan pasca tanam yang tidak memadai khususnya ketika menggunakan spesies pohon asli hutan, tentang yang sedikit diketahui (Blakesley et al. 2002). Sejak 1994,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kegagalan proyek penanaman pohon bisa terjadi karena memang sejak perencanaan dan implementasi di lapangan tidak berjalan dengan baik.

      Delete
  42. Saya sependapat karena perubahan Iklim global menjadi tantangan khusunya Indonesia Negara berkembang dengan adanya pembangunan sehingga kita perlu pemulihan kembali penanaman pohon di aera sepanjang proyek yang dikerjakan baik infrastruktur sumber daya air maupun Jalan dan jembatan

    ReplyDelete
  43. Untuk melihat perubahan kondisi iklim di suatu wilayah, pada waktu tertentu di masa depan, dibandingkan dengan kondisi baseline disusun sebuah skenario iklim

    ReplyDelete
  44. Pemanasan global sangat mempengaruhi ketersedian air dalam tanah menjadi menurun sementara air yang hilang terus meningkat, hal ini terjadi pada lahan kering yang sangat membutuhkan air untuk produksi pangan. Perlu adanya peningktan terhadap konservasi air dan tanah dapat melalui penanaman ficus, dikarenakan ficus merupahakan tanaman yang memiliki menfaat secara ekologi dalam hal konservasi air

    ReplyDelete
    Replies
    1. dengan alasan tersebut, maka banyak bendungan yang di bangun NTT

      Delete
  45. Iklim adalah penentu kondisi lingkungan dari suatu daerah

    ReplyDelete
  46. Perdagangan karbon antara lain memungkinkan negara penyebab masalah perubahan iklim dapat terus memupuk keuntungan sebesar-besarnya sambil terus mengeluarkan emisi semaunya, sepanjang dapat membeli kredit karbon dengan harga terjangkau, sehingga dipandang sebagai sebuah bentuk kolonialisme baru yang disebut kapitalisme hijau (green capitalism).

    ReplyDelete
  47. Pemanasan global merupakan masalah yang saat ini sedang dihadapi masyarakat indonesia bahkan seluruh dunia dengan timbulnya berbagai gejala seperti kondisi cuaca terjadinya global warming. Dan aktifitas manusia seperti pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar fosil industri,transportasi, dan tindakan penggundulan hutan.

    ReplyDelete
  48. Para ilmuwan memperkirakan awal tren pemanasan saat ini hingga akhir tanggal 18 atau awal abad ke-19 ketika batu bara pertama kali digunakan secara umum.
    Tren pemanasan ini semakin cepat karena kita telah meningkatkan penggunaan bahan bakar fosil menjadi
    termasuk bensin, solar, minyak tanah dan gas alam, serta petrokimia (plastik, obat-obatan, pupuk) sekarang kami buat dari minyak.
    Para ilmuwan mengaitkan tren pemanasan saat ini dengan penggunaan bahan bakar fosil karena penggunaan mereka melepaskan simpanan karbon ke atmosfer yang diasingkan (terkubur) jutaan tahun yang lalu. Penambahan karbon "lama" ini ke stok dunia saat ini karbon, para ilmuwan telah menyimpulkan, adalah apa yang menghangatkan bumi kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pemanasan global tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri ,seperti pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar fosil industri maupun transportasi, tindakan penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.

      Delete
  49. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut.
    Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.

    ReplyDelete
  50. Permasalahan lingkungan sudah menjadi persoalan dan isu yang seksi dalam setiap kebijakan. Namun terkadang ini hanya sekedar lewat dan belum menjadi program prioritas dalam kebijakan alokasi anggaran. Sehingga sampai saat ini masalah lingkungan hanya akan menjadi jargon dan komoditi yang tak terselesaikan secara baik. Dan apabila di biarkan akan menjadi petaka bagi kehidupan kita sendiri.

    ReplyDelete
  51. bagaimana cara agar kita dapat menghemat bahan bakar fosil?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dengan mengganti ke energi terbarukan yang lebih baik.

      Delete
    2. salah satu cara menghemat bahan bakar fosil yakni dengan cara memanfaatkan transportasi umum seperti kereta api, bus, atau kereta bawah tanah. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan sepeda atau skuter listrik untuk perjalanan jarak pendek.

      Delete
  52. Pemanasan global memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi telah menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut, yang berpotensi mengancam pulau-pulau kecil dan daerah pesisir. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi produksi pertanian dengan menyebabkan gagal panen akibat cuaca ekstrem seperti musim kering berkepanjangan, yang juga meningkatkan risiko kebakaran hutan.

    Dampak ini menunjukkan pentingnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah-langkah adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim. Upaya untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global perlu menjadi prioritas global dalam upaya melindungi ekosistem bumi dan kehidupan manusia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa berikan contoh langkah-langkah dalam usaha mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa kita lakukan tanpa merasa keberatan dalam melaksanakannya?

      Delete
    2. misalnya dengan berjalan kaki ke tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh tanpa harus menaiki kendaraan

      Delete
  53. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  54. Segala upaya telah di lakukan oleh pemerintah mengenai climate changes dalam membuat kebijakan. alangkah baiknya bukan hanya kebijakan dalam perundang-undangan saja tetapi pemerintah tetap mengkampanyekan kegiatan apa saja yang bisa di lakukan masyarakat untuk bisa di lakukan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari atau menambahkan materi-materi di dalam kurikulum di sekolah-sekolah atau universitas

    ReplyDelete

  55. bagaimana pendapat anda mengenai pembangunan PLTN(pembangit listrik tenaga nuklir) yang direncanakan akan dibangun pemerintah indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yakni mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang mana berpengaruh terhadap tinggi emisi karbon, mengurangi peningkatan harga-harga yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi resiko polusi udara, meningkatkan supply listrik dunia, dsb. Sedangkan dampak negatif meliputi bahaya radiasi nuklir baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan, teknologi nuklir dapat disalahgunakan sebagai senjata pemusnah massal, limbah nuklir memancarkan radiasi yang berbahaya, radioaktif yang dipancarkan dari energi nuklir sangat berbahaya karena dapat merusak DNA makhluk hidup dan lingkungan.

      Delete
  56. Pendekatan lintas bidang ilmu lingkungan sangat penting karena tantangan lingkungan sering kali melibatkan faktor-faktor kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam dari berbagai disiplin ilmu.

    ReplyDelete
  57. Salah satu tantangan utama dalam penanggulangan perubahan iklim adalah keragaman pendekatan yang digunakan oleh masyarakat dan pemerintah di berbagai negara yang memiliki kondisi geografis, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda, sehingga pendekatan dalam satu negara belum tentu efektif dalam negara lain. Adakah pendekatan yang efektif di negara Indonesia yang berupaya mengurangi emisi karbon dimana sebagai contoh perdagangan karbon di negara bagian Eropa yang merupakan negara maju telah melaksanakan secara efektif?

    ReplyDelete
  58. perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global mungkin merupakan permasalahan lingkungan paling menakutkan yang sedang dihadapi oleh umat manusia di seluruh dunia saat ini

    ReplyDelete